== Erch Adventure Expedition ==

Learn end Share to get More Extremely Adventure

Previous Post
Archives

Agloco 100% free. On the Internet


Active.ws - Free URL Redirection
Links
Optimize Site Traffic | Tingkatkan Traffic Site Anda
Google
Monday, February 25
Mengetahui rangka sepeda


FRAME COMPONENT (KOMPONEN RANGKA)


Top Tube; batang penghubung Head Tube dengan bagian atas dari Seat Tube.

Down Tube; batang penghubung Head Tube dengan Bottom Bracket.

Seat Tube; batang penyangga Seat Post yang terpasang antara Top Tube dan Bottom Bracket.

Seat Stay; batang rangka yang mendukung roda belakang dan terhubung dengan bagian atas seat tube.

Chainstays: batang rangka yang menghubungkan bottom bracket dengan dudukan tempat terpasangnya roda belakang (rear dropout = anting). Pada sepeda full-suspension yang tidak memakai Seat Stay maka batang ini disebut juga dengan istilah swing-arm.

DRIVE TRAIN

Chainring/ Chainwheel; piringan logam bergeririgi disekelilingnya (teeth) sebagai dudukan rantai, terletak dibagian tengah sepeda. Biasanya ada tiga jenis, yakni; single crank (Downhill), double crank (All Mountain atau Freeride) dan triple crank (XC).

Crankarms; lengan ayun yang satu ujungnya terhubung dengan Bottom Bracket dan ujung lainnya menjadi tempat dipasangnya Pedal Pengayuh.

Crankset; terdiri dari chainring, crank arms dan bottom brackets.

Bottom Bracket; mekanisme penghubung crank dengan rangka sepeda.
Freewheel; seperangkat gigi (cassette/ cogs) belakang yang dilengkapi dengan mekanisme putaran idle yang mampu membuat roda tetap berputar sekalipun sepeda tidak dikayuh.

Chain; adalah rantai yang menghubungkan Chainring dan Cassette dan bertugas menyalurkan daya dari kayuhan pedal ke roda belakang. Mengingat peranannya yang sangat vital, merawat rantai dengan membersihkan dan melumasi secara rutin adalah sangat bijaksana.

Front & Rear Derailleur; adalah perangkat mekanis yang berfungsi memindahkan rantai dari berbagai posisi cassette (via rear derailleur) atau chainrings (via front derailleur). Komponen ini sangatlah penting, khususnya rear derailleur, sehingga perawatan berkala sangatlah diperlukan.

Pedal; platform atau pijakan kaki yang terhubung langsung ke Crank / Bottom Bracket.

Gear Shifter; adalah mekanisme pengatur yang menggerakan derailleur, terletak dikiri (rear-derailleur) dan kanan (front-derailleur) batang pengemudi (handle bar). Shifter ini dibagi dalam tiga jenis berdasarkan metode penggeraknya, yakni tipe Push/Trigger Shifter, Push-push Buttons, dan Twist Shifter (Revoshift atau Gripshift).

Tipe pertama digerakan dengan menggunakan jempol untuk menekan dan telunjuk untuk menarik tombol. Tipe kedua hanya menggunakan jempol untuk menekan dua tombol berbeda ketika hendak memindahkan gigi. Sedangkan tipe shifter ketiga dilakukan dengan memuntir sebagian dari handle grip untuk merubah posisi gigi.

BRAKE SYSTEM

Brake Lever; adalah lengan pengungkit yang berfungsi untuk melakukan pengereman.

Brake System; umumnya terbagi dalam dua kategori, yaitu Rim-mounted Brakes dan Hub-mounted Brakes.
Jenis pertama biasa dikenal dengan V-brake, Cantilever dan Calliper system yang bekerja dengan cara menjepit Rim (velg). Keuntungan dari Rim-brakes karena bobotnya yang ringan namun kurang optimum pada saat rim dalam kondisi basah atau tertutup lumpur.

Jenis kedua, biasanya menggunakan teknologi Drum atau Disc. Khusus jenis Disc-brake yang saat ini cukup popular dan affordable serta sangat lazim digunakan pada sepeda gunung, karena performanya yang optimum hampir disetiap kondisi.
Hydraulic Brakes; kebanyakan brake-systems yang ada dioperasikan menggunakan kabel baja yang ditarik menggunakan Brake Lever. Sedangkan hydraulic brakes bekerja dengan sistem fluida mirip seperti yang digunakan oleh mobil, dan pengoperasiannya lebih ringan, namun membutuhkan keahlian tersendiri dalam merawatnya. Sistem ini banyak diterapkan pada disc-brake system meskipun juga tersedia untuk Cantilever System.

Disc Brake; sistem rem yang bekerja menggunakan piringan baja yang dipasang pada Hub System.

COCKPIT/ STEERING SYSTEM

Front Shock; suspensi depan yang berfungsi untuk meredam getaran dari kondisi jalanan offroad atau bergelombang sehingga dapat meningkatkan secara significant pengendalian dan kenyamanan.

Handle Bar; batang horizontal yang berfungsi sebagai kemudi dan terpasang pada Stem yang kedua ujungnya terpasang handgrip, brake levers, dan shifters.

Handle Grip; karet yang berfungsi untuk mempermudah pegangan dan menghindari slip pada handle bar, sekaligus membantu meredam getaran yang diakibatkan permukaan jalan.

Stem; batang penghubung handle bar dengan head tube atau steering tube, dengan panjang dan sudut yang bervariasi untuk disesuaikan dengan posisi pengendara.

Head Set; mekanisme berputar yang dipasangkan pada Head Tube untuk menghubungkan Fork dan Stem.

Head Spacer; ring metal yang berfungsi untuk mengatur ketinggian posisi Stem.

Bar-end; sepasang “tanduk” yang dipasang diposisi paling ujung handle bar yang sering dimanfaatkan ketika dijalanan menanjak, juga sebagai alternatif posisi pegangan tangan untuk menghindari keletihan, serta sebagai penahan sepeda pada saat dibalik sehingga tidak merusak cycle computer, head light, brake lever atau shifter.

WHEEL SYSTEM

Alloy Wheels; semua sepeda berkualitas sudah menggunakan rim berbahan aluminium, karena bobotnya yang ringan dan tidak berkarat, disamping kemampuan rem-nya juga lebih baik.

Front & Rear Hub; bagian tengah dari sebuah roda yang terdapat mekanisme berputar dengan bearing didalamnya dimana spokes dipasang.

Bearings; adalah bola baja kecil, biasa disebut pelor/ gotri untuk mengurangi gesekan dua logam bergerak, terdapat dalam Hub, bottom bracket, Head set dan Pivot.

Spokes; kawat besi yang menghubungkan Hub dan Rim, dengan pengatur tegangan menggunakan nipple yang terdapat di Rim. Ada dua jenis bahan yang biasa digunakan: (1) Stainless Steel, yang terkenal cukup kuat dan tidak berkarat, (2) Double-butted, biasanya agak mengecil dibagian tengahnya tanpa mempengaruhi kekuatan, namun bobotnya lebih ringan.

Quick Release; batang pengunci roda dengan rangka sepeda, dan harus terbuat dari metal dengan sistem kerja yang aman dan terpercaya.

Tyre; karet ban yang terbuat dari bahan dan bidang kontak yang didisain secara khusus untuk mendapatkan traksi dan daya tahan yang diinginkan.

Inner Tube; karet tipis berbentuk balon yang berfungsi sebagai ban dalam.

SADDLE PARTS

Saddle; sadel atau bantalan duduk ketika mengayuh sepeda sehingga bokong tetap terasa nyaman disamping untuk mengurangi rasa lelah dibagian bawah kita. Semakin banyaknya pesepeda wanita, telah membuat para produsen sadel sepeda memproduksi sadel khusus wanita.

Seat Post; tiang penyangga sadel yang dimasukan ke seat tube.

Seat Clamp; sama dengan quick release, berfungsi untuk mengunci seatpost pada seat tube ketika sudah dicapai ketinggian sadel yang ideal.

Artikel Lumayan untuk kita yang awam tentang sepeda........:D
Read More.. | Baca Selengkapnya...
posted by ~Erch~ @ 4:53 AM   1 comments
Tips memilih sepeda gunung (MTB)
Memilih sepeda gunung yang sesuai seringkali menjadi hal yang membingungkan khususnya bagi para pemula. Tips mudah untuk mengatasi hal ini adalah dengan mengenal terlebih dahulu secara umum jenis-jenis sepeda gunung yang ada serta peruntukannya [lihat posting awal di blog ini]. Kemudian diskusikan dengan teman atau pesepeda gunung yang berpengalaman atau bergabung dalam komunitas maya (milis).

Pertanyaan klasik bagi para pemula biasanya berkisar pada:
+ Apakah saya memulai dengan sepeda hardtail atau sepeda full-suspension?
+ Apakah saya beli yang full-bike atau dirakit dengan frame dan komponen pilihan sendiri?

Untuk memilih sepeda yang tepat, tentukan dulu penggunaannya untuk kategori apa. Jangan sampai menyiapkan setting sepeda XC tapi dipakai untuk Freeride atau DH, bisa runyam hasilnya, demikian juga sebaliknya.

Tapi kalau anda penggemar XC dan sekali-kali bermain AM/XM/trailbike, ada beberapa sepeda yang sudah dirancang seperti itu. Artinya, spesifikasi teknisnya untuk AM/XM/trailbike, tapi karena bobotnya ringan dan geometri-nya dinamis, maka masih cukup comfortable untuk XC.

Apapun kategori penggunaan sepeda gunung (MTB) anda, mau XC, AM, FR, atau DH; anda selalu bisa memulainya dengan full-suspension. Memang sebagian besar saran yang diterima oleh pemula adalah, “mulailah dengan hardtail”. Dengan alasan antara lain untuk berlatih dulu dengan sepeda yang less comfortable dan better pedalling efficiency.

Namun bagi mereka yang mulai (lagi) bersepeda diatas usia 30+ sangat dianjurkan untuk mengutamakan comfort riding untuk mengurangi body fatique.
Saat ini tersedia sepeda XC full-suspension dengan performa (efficiency) yang sama atau mendekati hardtail, seperti misalnya sepeda yang menggunakan brain shock atau Non Resonance System dibagian belakang.

Namun semua itu kembali lagi pada bujet tersedia dan seberapa serius kita akan melakukan olahraga atau hobi ini. Satu hal yang pasti, kalau tujuan kita bersepeda bukan untuk kompetisi dan lebih mementingkan unsur olahraga, kenyamanan dan kesehatan; sekali lagi full-suspension bukan pilihan yang salah. Sekarang ini entry level full-suspension sudah semakin terjangkau apalagi kalau pandai-pandai mencari used bikenya

Tetapi jika anda memilih HARDTAIL, jelas bukan pula pilihan yang keliru, banyak koq yang memulai dan masih tetap setia dengan hardtail. Akhirnya semuanya kembali pada personal preferences dan tujuan.

LALU, bagaimana dengan pilihan merakit sepeda atau beli yang sudah full-bike? Jika bersepeda buat anda sekedar untuk berolah-raga atau sarana transportasi alternatif, maka membeli sepeda full-bike akan memudahkan pilihan anda. Namun kalau bersepeda juga merupakan bagian dari hobby atau life-style anda, maka sepeda yang dirakit dengan komponen pilihan sendiri jelas lebih memuaskan.

+++
lagi artikel cukup menarik untuk disimak untuk pengetahuan sebelum memilih sepeda gunung ... @source
Read More.. | Baca Selengkapnya...
posted by ~Erch~ @ 4:48 AM   0 comments
Sepeda Gunung dan jenis jenisnya
Semua jenis sepeda gunung masa kini telah menerapkan sistem suspensi pada roda depannya (fork suspension), dan beberapa diantaranya bahkan menerapkan sistem suspensi di roda belakangnya (dual suspension = full suspension). Sepeda gunung pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori sesuai dengan peruntukan medan yang dilaluinya, diantaranya;

Cross-Country Bike
Beratnya relatif paling ringan dibandingkan jenis sepeda gunung lainnya, berkisar antara 8 hingga 12 kg. Sepeda gunung jenis ini didisain untuk mendapatkan efisiensi yang optimal pada saat mengayuh dan menanjak, karenanya banyak juga digunakan untuk keperluan XC-race. Rancang bangunnya masih didominasi oleh jenis hardtail (tanpa sistem suspensi belakang), sekalipun dalam 2-3 tahun terakhir ini jenis full-suspension dengan travel suspensi belakang 3-4 inches semakin banyak mengisi pasar.

Penggunaan full-suspension pada sepeda gunung jenis cross-country banyak dipicu oleh teknologi baru dalam pembuatan bahan material berbobot ringan serta geometri suspensi belakang yang mampu mengeliminasi efek negatif dari bobbing (tendangan balik pada saat suspensi mengayun). Hanya saja sepeda gunung jenis ini tidak selayaknya dipergunakan secara extreme, kecuali sebatas lompatan kecil (bunny hop) dan kondisi medan dengan halangan teknikal yang ringan.


All Mountain / Trailbike
Saat ini merupakan pilihan yang cukup populer bagi para penggemar sepeda gunung petualangan bebas dan popularitasnya sedang menanjak pesat. Jarak main suspensi biasanya berkisar antara 4 hingga 5 inches bahkan beberapa sudah ada yang menerapkan 6 inches, sekalipun kategori ini masih menyisakan beberapa sepeda gunung jenis hardtail. Sepeda gunung jenis all-mountain dirancang untuk mampu melintasi medan berbatuan, tanah pegunungan maupun batu lepas dengan nyaman pada kecepatan relatif tinggi dibandingkan sepeda jenis cross-country, bahkan mampu melakukan lompatan (drop off) hingga 2 meter. Berat keseluruhan sepeda berkisar antara 11-15 kg, dengan komponen yang yang relatif ringan namun tetap kuat.


Freeride
Pada dasarnya sepeda gunung jenis ini tidak berbeda banyak dengan sepeda gunung jenis All-mountain, kecuali beberapa komponen-nya dibuat lebih kuat dan berkarakteristik sepeda gaya bebas. Seperti misalnya, suspensi depan yang lebih kekar dan minimal dilengkapi suspensi double crown (batang penahan stanchion), serta menggunakan dual cranks pada pengayuhnya. Sepeda gunung ini biasanya dirancang untuk dapat bertahan ketika melakukan lompatan-lompatan yang yang cukup tinggi.


Dirt Jump / Urban Bike
Penggemar sepeda gunung ini awalnya adalah kawula muda perkotaan yang menggunakan sepeda gunung untuk segalanya. Selain sebagai alat transportasi, menikung dengan kecepatan tinggi, juga digunakan untuk melakukan lompatan-lompatan tinggi bahkan sangat extreme. Rangka sepedanya (frame) terbuat dari bahan yang sangat kuat dengan disain yang kokoh, serta ruang ban yang cukup besar untuk penggunaan ban yang ekstra lebar dan besar. Disamping itu frame bagian atasnya (top tube) dibuat serendah mungkin untuk kemudahan pengendalian. Berat sepeda gunung ini mencapai antara 13-18 kg dengan kualitas material yang lebih kuat, sehingga membuat jenis sepeda ini relatif lebih mahal.


Downhill
Sepeda gunung jenis ini tujuan utamanya adalah menaklukan turunan dengan cepat, aman dan nyaman; yang pada awalnya banyak dilakukan pada area turunan bermain ski disaat tidak musim salju. Untuk itu dibutuhkan suspensi yang lebih panjang jarak mainnya, serta super-sensitif terhadap medan yang dilintasinya. Geometri dari rangkanya (frame) didisain dengan titik gravitasi yang rendah dan mampu menikung dengan stabil sekalipun pada kecepatan tinggi. Kemampuan melakukan pengereman juga merupakan faktor yang penting bagi sepeda jenis ini, karenanya penggunaan rem piringan (disc brake) berukuran besar sangat direkomendasikan. Komponen dan material sepeda ini dipilih yang kuat untuk menahan perlakuan yang “abnormal” dan ini menyebabkan bobot sepeda meningkat sehingga berkisar antara 15-20 kg.

==== source ===
kebetulan lagi pengen belajar tentang sepeda gunung kebetulan aja nemu artikel diatas dari site :http://blog.360.yahoo.com/blog-9cbnP7QicadCu.QlaHDu8n4-?cq=1&p=9
Read More.. | Baca Selengkapnya...
posted by ~Erch~ @ 4:41 AM   0 comments


@ ShoutMix